Hey visitors! this is my blog, please leave comment or be my followers. Thanks! :)

Selasa, 21 Mei 2013

Sahabat Sejati

Cerpen ini tugas b.indo gue yg bakal ada diperpus sekolah. Jadi kl ada yg nemu cerita ini di perpus...... itu punya gue.

#########

"Your true friend, your here till the end"

Sepeda motorku terus melaju menuju sekolah, dengan earphone dikuping yang terus memutar lagu miley cyrus -true friend. 5 kali, ya 5 kali sampai akhirnya aku sampe disekolah, SMAN 4 Bekasi. Tempat ku menimba ilmu sampai 3 tahun kedepan.
Kakiku langsung melangkah menuju lantai 2, ke kelas paling ujung disamping laboratorium komputer, tempat dingin ber-AC dengan atmosfir hangat penuh canda tawa didalamnya. Paling depan meja guru, itu tempat duduk ku sekarang, setidaknya untuk seminggu ini.

"Hm ini tanggal berapa?" Gumamku dalam hati sambil celingak-celinguk mencari letak kalender. Terlihat dengan jelas disana hari ini tanggal 16, May 2013.
"Ah 16! Ini plinsss day" pekik ku dalam hati seraya membuka tweetcaster dihandphone. Muncul 2 mention baru. Sudah kutebak pasti dari dua sahabatku. Gita dan agnes, sahabat yang selalu bersamaku dari kami duduk di bangku kelas 9 di satu sekolah yang sama hingga kini kami semua terpisah di tiga SMA yang berbeda. Ya mereka adalah dua orang yang membuat hidupku begitu lengkap walau tanpa ada kekasih didalamnya.

"happy plinsss day ♥
makasih udah jadi sahabat terbaik aku selama setahun ini @Gitaramadhan_ @Rtsyh ({})" agnes memention akun ku.

"Happy birthday plinnsss, semoga makin makin yah ;) love you guys @AgnesMulyani @Rtsyh ({})" kemudian mention gita menyusul diatasnya.

Seketika saat itu juga seluruh memory kami terputar diotakku, sudah satu tahun kami bersahabat, canda dan tawa serta tangis kami lewati bersama, sudah tergambar bagaimana nanti hari jumat esok. Hari yang sudah kami janjikan dari jauh-jauh hari sebagai hari dimana kami merayakan hari jadi satu tahun plinsss, nama cantik untuk persahabatan indah kami. Suka rianya,kebahagiaannya semuanya sudah ada dalam khayalan ku,  namun bayangan indahku terhenti. Ada sms masuk kehandphoneku.

"Ca, besok aku takut gabisa soalnya pulang sore mau ada seminar, gimana kalo diganti hari minggu aja? Maaf bgt ya:-( tapi besok aku usahain kok, pokoknya kalo aku pulang siangan pasti aku kabarin, masalahnya ini aku dipilih dari sekolahan"

Hatiku langsung tercabik membacanya. Itu dari agnes. Belum hilang dari ingatan ku kejadian yang membuatku sebal pada hari minggu kemarin kini sudah ada lagi masalah baru. Iya kejadian di hari minggu yang benar-benar membuatku malu.

Minggu malam, temanku dewi, menawarkan tiket pensi sekolahnya dengan harga yang murah. Memang pada awalnya kami sepakat untuk tidak datang ke sana karena masing-masing kami memiliki alasan tersendiri. Gita tidak mau bertemu teman-teman SMP yg sekarang bersekolah disana, aku tidak ingin bertemu mantan kekasihku yang ada disana, dan agnes ya karena kami berdua tidak datang kesana.

"Ca,lo harus beli tiket digue, murah kok cuma 25rb" tulis dewi dalam mentionnya.
Saat itu juga aku langsung mengsms kedua sahabatku.
"Ta,nes,dewi jual tiket pensi 10 nih murah cuma 25ribu. Mau gak ?"

Tak sampai 2menit, gita sudah membalas sms ku.
"Gamau ah,males ketemu anak-anak 10. Kamu aja gih sama agnes aku gamau"

Mendapat balasan seperti itu akupun langsung murung. Ya memang awalnya aku tak ingin datang agar tak usah bertemu mantan kekasihku. Tapi saat kupikir-pikir lagi mungkin ini adalah kesempatan untuk mendapat kekasih baru ya lagipula harganya pun cukup murah dibanding harga aslinya.

"Yah:-( kenapa ta?" Balasku.

Belum aku mendapat balasan dari gita, sms agnes sudah sampai dihandphoneku.

"Aku sih mau-mau aja, gitanya gimana?" Ujar agnes dalam smsnya.

Saat aku ingin membalas sms agnes, gita membalas sms ku lagi.

"Aku gamau ketemu anak-anak 10 nya. Kamu aja gih sama agnes beneran aku gapapa."

Baru ingin ku pencet tombol reply, sudah muncul lagi pesan baru dilayar handphoneku.

"Yaudah deh aku mau, tapi pas ada petranya aja yah" ucap gita dismsnya.

"Serius ta? Yuhuuuu asik joget-joget kitaaaaa:)" balasku penuh semangat.

Tanpa hitungan menit aku langsung memention dewi,penjual tiket.

"wi gue mau dong tiketnya, 3 ya. 20ribu gabisa emang?"

Lalu dewipun membalas, "engga ca,itu juga udah murah. Rumah lo dimana emang?"

Saat itu juga,saat aku ingin membalas tweet dewi, muncul satu sms dilayar handphoneku, langsung kupencet tombol open dengan segera.

"Ca maaf ya aku gajadi, buang-buang uang nonton gituan. Mending uangnya kita pakai buat main aja."

SMS itu dari gita. Membaca sms itu perasaanku campur aduk sekali. Sedih,marah,menangis tapi perasaan yang paling dominan adalah bingung. Ya bingung, apa yang harus aku katakan pada dewi? Kami berkomunikasi ditwitter. Jejaring sosial dengan ratusan orang didalamnya. Ratusan orang yang dengan mudah membacanya.
Malu. Rasa malu kemudian menghantuiku. Benar-benar malu.  Namun apa boleh buat, aku harus tetap membatalkan pesanan tiket itu. Tidak mungkin aku membeli 3 tiket itu sendirian.

"Wi, maaf banget ya gue gajadi beli tiket. Temen-temen gue pada gamau ternyata. Skali lagi maaf yaaa" tulisku.

Kemudian aku langsung mensignout akun twitterku. Aku tak ingin melihat balasan dari dewi. Aku benar-benar malu saat itu. Hingga air mata tak terasa menetes mewakili kekecewaan pada sahabat terbaikku.
Tak ku hiraukan sms-sms dari gita dan agnes yang sudah menumpuk.
Aku ingin sendiri. Benar-benar sendiri.

Ketika malam sudah semakin larut, aku teringat bahwa aku belum menunaikan shalat isya. Bergegaslah aku untuk berwudhu dan mendirikan shalat. Setelah shalat aku mengadukan segala permasalahanku pada Allah.

"YaAllah, aku harus apa? Aku sedih banget" ujarku dalam doa.

Sesudah sholat entah kenapa pikiranku berubah, mungkin rasa persahabatanku lebih kuat dari rasa kecewa yang menghinggapiku. Aku langsung merasa bahwa mungkin ini memang hal yang terbaik, mungkin Allah tau bahwa datang ke pensi itu adalah hal yang buruk sehingga aku tidak diizinkan datang kesana. Ya pokoknya perasaan kecewaku pada gita tertutupi rasa sayangku padanya.

Mengingat kejadian hari minggu itu, kini sudah lengkap kedua sahabatku mengecewakanku. Membaca sms agnes yang sedemikian rupa membuatku gelap mata. Seminar pasti akan memakan waktu yg lama kan? Apalagi hari itu hari jumat. Pasti acara dimulai sesudah shalat jumat. Tanpa pikir panjang aku langsung membalas sms agnes dengan penuh emosi.

"Gausah nes,aku gabisa minggu, udah acaranya batal aja."

Memiliki acara lalu dibatalkan sepihak memang sesuatu yang membuat ku jengkel. Aku ini perfectionis. Kalau sudah merencanakan sesuatu lalu gagal rasanya benar-benar kecewa. Tidak pandang dengan siapa aku berurusan pokoknya aku benci.
Air mata langsung bercucuran lagi. Cengeng memang tapi aku ini memang perasa. Dan seiring dengan air mata yang menetes, belasan sms masuk ke handphoneku. Siapa lagi kalau bukan agnes dan gita pengirimnya.

"Udah lah gapapa acaranya batal aja. Mungkin emang plinsss ini gapenting lagi" ketikku dalam sms yang ku kirimkan pada gita dan agnes. Tanpa menunggu balasan, akupun mematikan handphone dan memaksakan diri untuk tidur,menghilangkan kekecewaan dihatiku. Berharap semua perasaan buruk ini hilang ketika aku terbangun nantinya. Atau setidaknya,berkurang.

################
"you don't get angry when i change the plan"

Sial. Lagu true friend nya miley cyrus terputar tanpa sengaja saat aku sedang mendengarkan musik dikelas. Kemarin menjadi lagu terfavorit sekarang menjadi lagu terbenci. Liriknya kini membuatku tersindir.

"Sahabat sejati tidak akan marah saat sahabanya berubah rencana? Sahabat sejati akan ada disisiku saat aku terdiam sedih? Ah kalau begitu mungkin aku, gita dan agnes bukan sahabat sejati" pikirku dalam hati.

Kemudian kucari lagu lain untuk ku dengarkan, sambil terus bernyanyi-nyanyi dalam hati, mataku melirik sekeliling. Ada kertas putih dimeja guru yang menarik perhatian ku.

"Kez,itu kertas apa? Dispen ya?" Ku tanyakan pada kezia mengenai kertas putih itu.

"Iya itu kertas dispen." Jawabnya.

Akupun langsung beranjak untuk membaca kertas dispen itu. Didalamnya tertera keterangan bahwa temanku Fatih mendapatkan dispen karena harus mengikuti seminar enterpreneur di gedung walikota dari jam 8 sampai dengan selesai. Tiba-tiba teringat aku pada ucapan gita bahwa agnes akan mengikuti seminar tentang kewirausahaan hari ini.

"Jangan-jangan agnes dan fatih mengikuti seminar yang sama. Kalau dimulai jam 8 pasti selesainya sebelum shalat jumat." Gumamku dalam hati.

Tapi ku pikir-pikir lagi bisa saja agnes selesai seminar jam 4. Mungkin ada acara lagi setelah shalat jumat. Pokoknya segala hal yang membuat diriku lebih baik aku pikirkan.

Hal itu terus aku lakukan berulang-ulang,memikirkan hal yang membuatku merasa lebih baik, sampai terasa jam sudah menunjukan pukul 2. Tiba-tiba jemariku iseng mengetik sms kepada gita dan agnes.

"Hari ini bener-bener gajadi nih plinsss?:')"

Satu menit, dua menit sampai akhirnya lima menit tidak ada balasan dari siapapun. Ketika aku sudah ingin memutuskan untuk tidur tiba-tiba ada sms masuk dari agnes.

"Aku udah dirumah dari jam satu tadi, tapi gitanya lagi nonton sama temen-temen SMA nya. Kamu sih kemarin udah ngebatalin duluan."

Glek. Sesal. Ya rasanya menyesal banget. Andai aku berfikir panjang, andai aku berfikir tanpa emosi, andai aku kemarin ga ngebatalin sepihak ........ ah kalau terus berandai rasanya tak kan pernah habis. Setengah menit kemudian muncul sms masuk dari gita.

"Maaf ca aku ada acara,lagian kamu bilang kemaren gajadi. Jumat depan aja ya."

"Yaudah gapapa mungkin kita bertiga belum jodoh." Ucapku singkat dalam sms yang ku tujukan pada mereka berdua.

Sesudah mengsms mereka, seperti biasa aku mematikan handphone dan beranjak tidur. Berusaha lari dari kenyataan. Tak menghiraukan balasan dari mereka. Pengecut memang. Tapi ini lah hal yang terbaik untuk membuatku merasa lebih baik.

"Tasya ayo bangun kamu kan belum shalat ashar." Ucap mami ku sambil menggoyang-goyangkan badanku yang terbaring dikasur.

"Hm emang udah jam berapa?" Tanyaku yang masih memeluk bantal guling dengan nyamannya.

"Udah jam 5. Ayo ambil wudhu cepet!" Seru mami.

Mendengar perintah mami akupun langsung beranjak bangun dari tempat tidur. Baru aku menginjakkan kedua kaki dilantai tiba-tiba ada suara mesin motor mio berhenti didepan rumah yang diikuti dengan suara perempuan-perempuan memanggil namaku.

"Assalamualaikum, cacaaaa...."

Mendengar suara itu aku langsung bergegas keluar dengan mata yang masih penuh belek dan rambut acak-acakan, mencari tahu suara siapa itu. Memang aku sepertinya tahu suara siapa, namun aku tak ingin menebak-nebak, aku sudah malas berandai-andai. Lagi pula kan hari ini tidak ada agenda pertemuan. Mereka sudah sibuk dengan kesibukkannya masing-masing. Dan rumah agnes itu jauh sekali dari sini,mana mungkin mereka mau datang. Hari kan sudah sore, mustahil rasanya mereka datang kesini sore-sore hanya untuk berbaikkan denganku.

"Caca, jangan marah yaaaaa." Seru agnes dan gita bersamaan ketika aku membuka pintu rumah, kemudian aku dihujani dengan bertubi-tubi pelukan.

"Iya aku engga marah kok, udah jangan peluk-peluk. Aku baru bangun masih bau iler, aku mau shalat dulu kalian tunggu didalem aja ya." Ucapku dengan senyum yang merekah.

Mungkin miley cyrus dalam lagunya itu benar. Sahabat sejati memang dia yang tak marah saat sahabatnya merubah rencana. Sahabat sejati adalah dia yang ada disamping kita disaat kita terdiam sedih. Sahabat sejati itu mereka yang tetap bertahan apapun yang terjadi walaupun memiliki sahabat yang menyebalkan seperti aku. Ya, sahabat sejati itu seperti mereka ........ Gita dan Agnes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar